02 Agustus 2007

Perdamaian Diantara Manusia

Dalam kehidupan ini terdapat paham monodualistik, begitu pula dengan kehidupan berpolitik ada yang pro terhadap partai dan calon tertentu dan kontra.dengan partai dan calon yang lainnya. Sifat chauvimisme terhadap partai yang menganggap hanya partai dan calon mereka saja yang benar, sedangkan yang lain salah tak terasa telah tumbuh dengan sendirinya pada diri kita. Perlu kita sadari bahwasannya adanya pendukung-pendukung dari partai politik yang Fanatik dan ekstrim terhadap partainya juga,. Sehingga hal ini akan menimbulkan suatu perselisihan antara muslim satu dengan muslim lainnya. Padahal antara muslim satu dengan yang lain bagaikan satu bangunan yang tak dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lainnya atau satu kesatuan yang utuh, jadi bangunan tersebut akan runtuh apabila antara tiang bangunan, dinding dengan pondasi bangunan tersebut tidak terdapat suatu kesatuan yang kokoh. Sedangkan tonggak dari persatuan dan kesatuan adalah perdamaian.

Begitu pula dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tidak akan berhasil tujuan Negara apabila tidak terjadi persatuan dan kesatuan antara unsur-unsur terbentuknya suatu negara tidak sepaham untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

Dari pro dan kontra inilah yang nantinya dapat memecah kesatuan dan persatuan umat islam. Sehingga apabila ada oknum tertentu yang ingin mengadu domba antara yang satu dengan yang lain sangatlah mudah terjadi perpecahan antar ummat islam sendiri, oleh sebab itu dalam berpolitik kita harus menggunakan ilmu politik yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan islam sehingga tercapai sebuah tujuan yang tepat dari adanya parpol itu sendiri.

Masalah politik memang rentan untuk terjadinya perpecahan, karena dalam politik para politikus lebih memilih politik praktis yang seringkali menghalalkan segala cara agar partai politik dan para calon eksekutifnya lolos atau berhasil memenangkan pesta demokrasi, mereka menggunakan kaca mata partai dan lupa untuk menggunakan kaca mata islam, padahal dalam islam terdapat hukum- hukum yang mengatur tentang kepemimpinan.tapi apabila kacamata islam yang dikedepankan maka perdamaian dan keadilan yang diharapkan akan tercapai karena dalam alqur’an Alah berfirman :

Hai orang –orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain ( karena) boleh jadi mereka ( yang diolok olok ) lebih baik dari mereka yang mengolok- ngolokkan. ( Q.S Al hujurat ayat 11 )

Dari surat tersebut terdapat larangan untuk menjelekkan orang lain agar tidak bercerai berai. Namun dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita terlalu fanatik terhadap suatu kelompok dan seringkali melontarkan kata-kata yang kurang enak didengar oleh yang lain sehingga timbullah suatu perselisihan.Dalam hal ini Allah berfirman :

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. (Q.S Al hujurat ayat 13 )

Dengan adanya perdamaian kehidupan kita akan tercipta suasana yang aman, tentram dan sejahtera serta dalam menjalani hidup ini akan terasa tenang tanpa adanya ketakutan terhadap fitnah dari orang yang suka mengadu domba karena nabi bersabda:

Orang yang suka mengadu domba tidak akan bisa berbohong terhadap dua orang yang saling menjaga perdamaian. Dan dalam firman allah yang lainnya disebutkan juga :

Sesungguhnya orang - orang mukmin itu adalah saudara , karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat ( Q.S Al Hujurat Ayat 10 )

Dari Firman allah serta hadist nabi diatas berarti apabila kita bisa menjaga perdamaian antara satu dengan yang lain dan mengedepankan kaca mata islam bukan kaca mata suku atau organisasi tertentu, maka sulitlah bagi para provokator untuk mengadu domba kita, selain itu, kita juga berkewajiban untuk mendamaikan saudara kita dari perselisihan diantara muslim satu dengan yang lainnya.

Oleh sebab itu, kita dituntut untuk selalu menjaga perdamaian dalam kehidupan sehari-hari dengan sesama manusia, karena perdamaian akan mendatangkan rahmat dari Allah dan janganlah perbedaan yang ada kita jadikan suatu alasan untuk menjatuhkan yang lainnya, sehingga akan menimbulkan perselisihan antara satu dengan yang lain.

Semoga kita tergolong orang yang cinta terhadp [erdamaian dan selalu terjaga dari perselisihan dengan orang lain, sehingga kita menjadi orang –orang yang kembali keharibaan allah dengan meninggalkan gading bukan meninggalkan belah. Amin ya robbal alamin.

3 komentar:

azfaAZ mengatakan...

perasaan pernah baca artikel ini disini: http://kutub-ilmu.com/artikel02.php
...
usul: nanti kalo posting2 artikel orang harap disertakan sumbernya lho.. nanti yang punya marah bisa2 kalo gak disertakan...
selamat ngeblog...dan salam kenal

aries mengatakan...

yup
emang bener
soalnya emang gue orang kuub ilmu
thanks atas sarannya

aries mengatakan...

yup
emang bener
soalnya emang gue orang kuub ilmu
thanks atas sarannya